Pengarang: Anis Puspita Sari
Sebut saja Acha, dia adalah seorang gadis yang sanggat mengidolakan Charly Van Houttens.
Setiap hari ia berdoa dan berharap akan pertemuannya dengan sang idola.
Terlahir dikeluarga yang sederhana, Acha menderita suatu penyakit. Sakit itu sudah bawaan sejak ia lahir, Lumpuh itulah yang sedang diderita olehnya.
Gadis berusia 17 th ini, sudah sejak lama mengagumi Charly dari sebelum keluar dari ST12 dan membentuk Setia Band.
Suatu hari saat Acha mengetahui bahwa Setia band tampil di kotanya, dia sanggat cemas.
Dia berpikir bahwa itu adalah kesempatan untuknya agar bertemu idolanya.
Hingga tepat dihari tersebut Acha yg duduk di kursi roda memberanikan dirinya untuk pergi dengan sendirinya ke lokasi tampilnya Setia band. Tanpa sepengetahuan orang tuanya dia pergi diam-diam menggunakan kursi rodanya. Dalam perjalanannya Acha selalu berkata “Aku ingin bertemu kamu kak Charly”. Ucapannya tersebut menguatkan Acha hingga perjalannya yang lumayan jauh dilaluinya dengan mudah.
Sesampainya di lokasi tersebut, Acha sedikit kebinggungan. Hatinya bertanya-tanya “dimanakah kak Charly, kakak lihatlah aku disini, aku fans kakak !”
Mencari dan terus mencari, tanpa berpikir panjang Acha membaranikan diri untuk menerobos orang-orang yang sudah ada didepannya. Namun naas, Acha terjatuh karena kursi rodanya sengaja didorong oleh salah seorang yg sudah terlebih dahulu menempati tempat tersebut.
Acha yang terbaring tertimpa oleh kursi rodanya tersebut menangis, ia berusaha untuk bisa bangun sendiri tetapi keadaan Acha yang lemah membuatnya tak sanggup untuk bergerak malahan dia sempat terinjak-ijak oleh para pengunjung tersebut.
Acha menangis menahan kesakitan, dalam keadaan itu ia berteriak kencang memanggil nama sang idolanya “Charlyyyyy” kata tersebut berulang-ulang kali ia sebut.
Dari teriakan tersebut orang-orang pun datang menolongnya, mengangkatnya bahkan ia sempat akan dilarikan ke rumah sakit karena keadaannya yang penuh luka karena terinjak oleh orang-orang.
Acha terus menangis ia masih memanggil-manggil nama Charly.
Ketika itu Charly akan naik panggung mendengar tangisan Acha yg memanggil namanya. Hati Charly pun tergugah dan mencari sumber suara tersebut. Akhirnya Charly menemukan Acha yg pada saat itu dikerubungi oleh orang-orang yang menolongnya tadi. Langkah Charly menghampiri Acha dari belakang. Charly berkata “Ada apa Setiaku? Aku disini!” mendengar suara tersebut Acha menoleh ke belakang, ia sanggat bahagia idola yg dicarinya akhirnya datang dihadapannya juga. Melihat keadaan Acha yang tubuhnya memar dan berdarah tersebut, Charly mengambil sapu tangannya dan membersihkan sebagian luka Acha. Sungguh betapa bahagianya Acha, ia sanggat kagum terhadap idola itu karna ia mau menemuinya bahkan menghilangkan lukanya.
“Kak, aku seneng kakak mau menyempatkan diri untuk menemui aku. Makasih juga ya kak, kakak udah ngerelain sapu tangan kakak buatku. Aku bersyukur bisa bertemu kakak, aku seneng banget ketemu kakak,,, Aku Padamu Setiaku kak Charly” ucap Acha kepada Charly dengan penuh tangis kebahagiaan.
“Iya, Setiaku. Aku Padamu juga, aku juga seneng bisa bertemu kamu. Ambillah sapu tangan itu, jadikanlah itu kenang-kenangan dariku” jawab Charly sambil memeluk Acha.
Setelah itu Acha dan Charly berbincang-bincang.
“Keadaaanmu keadaanmu, aku anter ke rumah sakit ya?” tanya Charly.
“Aku baik-baik aja kak, aku gapapa kok, aku gak mau ke rumah sakit!” Jawab Acha.
“Kamu kesini sama siapa?” Charly kembali bertanya.
“Sendiri kak, yang membawaku kesini adalah rasa cinta dan sayangku sama kakak!, Aku rela kok kak, di injak-injak ataupun jika harus mati aku sanggup, ini semua sebagai wujud pengorbananku untuk kakak!,” Acha menjawab.
“Kamu ga boleh berkata kayak gitu, aku disini kan Cuma manusia biasa. Aku menghargai pengorbananmu Setiaku!, Maukah kamu aku anterin pulang?” Kata Charly sambil memegang tangan Acha.
“Iya kak aku mau banget! Asalkan kakak gak keberatan.” Acha menjawab dengan mantap.
“Iya, aku gak beratan.” Sambung Charly lalu mengangkat Acha ke mobilnya dan meninggalkan kerumunan panggung pentasnya.
Malam itu menjadi malam yang takkan dilupakan oleh Acha. Sesampainya dirumah Acha berkata “Terimakasih banyak ya kak! Kakak bener baik banget. Aku bangga sama kakak.” Kata terakhir Acha kepada Charly.
“Sama-sama. Aku menacungkan dua jempol untukmu. Aku mau balik dulu ya, semoga Allah mempertemukan kita lagi, Amiin.” Ucapan terakhir Charly kepada Acha.
“Amiin. Hati-hati dijalan kak, aku akan selalu menyimpan sapu tangan ini” pungkas Acha.
SELESAI